Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang sangat dinantikan oleh setiap Muslim. Para Salafus Shalih, generasi terbaik umat ini, memiliki cara tersendiri dalam menyambut bulan yang mulia ini. Mereka tidak hanya bersiap secara fisik, tetapi juga secara spiritual agar bisa memaksimalkan ibadah di dalamnya. Artikel ini akan mengupas bagaimana para salaf mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dan bagaimana kita bisa meneladani mereka.
1. Berdoa Agar Dipertemukan dengan Ramadhan
Para Salafus Shalih selalu berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat dan kuat. Para Salafus Shalih memiliki kebiasaan berdoa agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan, meskipun tidak ada hadis shahih yang secara langsung menganjurkan doa tertentu untuk ini.
Sebagian besar kaum muslim biasa membaca do'a, “Allahumma ballighna Ramadhan” (Ya Allah, sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan). Hadis ini tidak memiliki sanad yang shahih, sehingga tidak dapat dijadikan sebagai dalil yang kuat, meskipun maknanya baik.
Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam kitab Latha’if al-Ma’arif menyebutkan bahwa para salaf berdoa selama enam bulan sebelumnya agar dipertemukan dengan Ramadhan, dan enam bulan setelahnya mereka berdoa agar amal mereka diterima.
ﻗَﺎﻝَ ﺑَﻌْﺾُ ﺍﻟﺴَّﻠَﻒُ : ﻛَﺎﻧُﻮْﺍ ﻳَﺪْﻋُﻮْﻥَ ﺍﻟﻠﻪَ ﺳِﺘَّﺔَ ﺃَﺷْﻬُﺮٍ ﺃَﻥْ ﻳُﺒَﻠِّﻐَﻬُﻢْ ﺷَﻬْﺮَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺪْﻋُﻮْﻧَﺎﻟﻠﻪَ ﺳِﺘَّﺔَ ﺃَﺷْﻬُﺮٍ ﺃَﻥْ ﻳَﺘَﻘَﺒَّﻠَﻪُ ﻣِﻨْﻬُﻢْ
“Sebagian salaf berkata, ‘Dahulu mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka dipertemukan lagi dengan Ramadhan. Kemudian mereka juga berdoa selama enam bulan agar Allah menerima (amal-amal shalih di Ramadhan yang lalu) mereka.” (Latha’if Al-Ma’arif hal. 232)
2. Mempersiapkan Diri Secara Spiritual
Nabi ﷺ bersabda:
ذاك شهر يغفل الناس عنه بين رجب ورمضان، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم
“Itulah bulan yang banyak dilupakan oleh manusia, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Bulan diangkatnya amalan kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalanku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i dan Ahmad dihasankan oleh Al-Albani)
Dari sini kita bisa belajar untuk meningkatkan ibadah kita di bulan Sya’ban agar terbiasa di Ramadhan.
3. Memperbanyak Tilawah Al-Qur’an
Para Salafus Shalih memiliki kebiasaan membaca Al-Qur’an lebih banyak menjelang dan selama Ramadhan. Disebutkan bahwa Imam Asy-Syafi’i rahimahullah mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 60 kali dalam bulan Ramadhan. Salah seorang murid beliau, Rabi bin Sulaiman menyebutkan,
4. Bertaubat dan Membersihkan Hati
Sebelum memasuki Ramadhan, para salaf memperbanyak istighfar dan bertaubat kepada Allah ﷻ. Mereka memahami bahwa puasa dan ibadah lainnya akan lebih bernilai jika dilakukan dengan hati yang bersih dari dosa dan kesalahan.
Allah ﷻ berfirman:
وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (QS. An-Nur: 31)
Kita bisa mengikuti teladan mereka dengan memperbanyak istighfar dan introspeksi diri sebelum memasuki Ramadhan.
Baca Juga Menyiapkan Kesucian Jiwa Memasuki Bulan Ramadhan
5. Memperbanyak Sedekah
Diketahui bahwa Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanannya semakin meningkat di bulan Ramadhan. Para salaf mengikuti sunnah ini dengan memperbanyak sedekah, membantu fakir miskin, serta menyiapkan makanan berbuka bagi orang lain.
Sebagaimana hadis Nabi ﷺ:
مَنْ فَطَّرَ صَائمًا، كانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أجْر الصَّائمِ شيءٍ
“Barang siapa memberi makan kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
6. Mengatur Waktu dan Meninggalkan Kesibukan Duniawi
Para salaf juga mengatur waktu mereka dengan baik agar bisa memanfaatkan Ramadhan sebaik-baiknya. Mereka mengurangi aktivitas duniawi yang tidak mendukung ibadah, seperti terlalu banyak berbicara atau terlalu sibuk dengan urusan dunia.
Kita bisa meneladani mereka dengan merencanakan waktu ibadah, mengurangi penggunaan media sosial yang berlebihan, dan fokus memperbanyak ibadah.
Kesimpulan
Menyambut Ramadhan dengan cara para Salafus Shalih adalah langkah terbaik agar kita bisa memaksimalkan bulan penuh berkah ini. Dengan doa, persiapan spiritual, tilawah Al-Qur’an, taubat, sedekah, dan manajemen waktu yang baik, kita dapat menjalani Ramadhan dengan optimal dan mendapatkan ampunan serta rahmat dari Allah Subhanahu wata'ala.
Mari kita siapkan diri dengan baik dan meneladani generasi terbaik umat ini dalam menyambut Ramadhan.