Lailatul Qadar: Mencari Malam Kemuliaan di Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan

Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan dan lebih baik dari seribu bulan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan dalam Majmu' al-Fataawa  25/285, bahwa seorang mukmin seharusnya berusaha mencarinya di seluruh sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi ﷺ:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan." (HR. Bukhari )

Dalam penjelasannya, Syaikhul Islam menyebutkan bahwa kemungkinan terbesar Lailatul Qadar terjadi pada tujuh malam terakhir, terutama pada malam ke-27. Hal ini sebagaimana keyakinan Ubay bin Ka'b radhiyallahu 'anhu yang bersumpah bahwa Lailatul Qadar adalah malam ke-27 berdasarkan tanda yang diberikan oleh Rasulullah ﷺ:

وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا

"Dan tanda-tandanya ialah matahari pada pagi harinya terbit tanpa sinar yang menyilaukan." (HR. Muslim no. 762)

Keutamaan Lailatul Qadar

Allah ﷻ telah menjelaskan keistimewaan malam ini dalam Al-Qur’an:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

"Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 3)

Keutamaan ini menunjukkan bahwa amalan yang dilakukan pada malam tersebut bernilai lebih baik daripada ibadah selama seribu bulan.

Tanda-Tanda Lailatul Qadar

Berdasarkan hadits-hadits shahih, beberapa tanda yang dapat dikenali antara lain:

1. Malamnya tenang dan damai, tidak panas maupun dingin.
2. Langit cerah, tanpa banyak bintang berjatuhan.
3. Matahari terbit tanpa sinar menyilaukan pada pagi harinya.

Baca Juga 10 Hari Terakhir Ramadhan: Keutamaannya dan Cara Mengisinya Sesuai Sunnah

Bagaimana Cara Meraih Lailatul Qadar?

1. Menghidupkan malam dengan ibadah: Shalat malam, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir.

2. Memperbanyak doa: Doa yang dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

"Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni."

Artinya: "Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku."

3. I’tikaf: Berdiam diri di masjid untuk fokus beribadah.

4. Menjauhi maksiat agar mendapatkan keutamaan malam tersebut.

Kesimpulan

Berdasarkan nukilan dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, seorang mukmin hendaknya bersungguh-sungguh mencari Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir, terutama di tujuh malam terakhir. Dengan keutamaan yang luar biasa, malam ini menjadi kesempatan emas untuk meraih ampunan dan keberkahan dari Allah ﷻ.

Semoga kita semua diberi taufik untuk mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar. Aamiin.