Tanda Matahari di Pagi Lailatul Qadar Menurut Ibnu Abbas

Tanda Matahari di Pai Lailatul Qadar


Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Banyak hadits dan riwayat para sahabat yang menjelaskan tanda-tanda malam ini, salah satunya adalah yang dinukil dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu.

Beliau berkata:

إن الشمس تطلع كل يوم بين قرني شيطان إلا صبيحة ليلة القدر فإنها تطلع لا شعاع لها

"Sesungguhnya matahari terbit setiap hari di antara dua tanduk setan, kecuali pagi hari setelah Lailatul Qadar. Pada hari itu, matahari terbit tanpa sinar yang menyilaukan." (Mu’jam Ibnul `A’raabi 2/476 no. 923)

Makna Nukilan Ibnu Abbas

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu menjelaskan bahwa secara umum matahari setiap hari terbit di antara dua tanduk setan. Ini berkaitan dengan waktu-waktu yang dilarang untuk shalat, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi ﷺ:

فإذا طلَعَتْ فلا تُصَلِّ حتى تَرتفِعَ؛ فإنَّها تَطلُعُ حين تَطلُعُ بيْن قَرْنَيْ شَيطانٍ

"Janganlah kalian shalat ketika matahari terbit hingga meninggi, karena sesungguhnya ia terbit di antara dua tanduk setan." (HR. Ahmad no. 17014

Namun, pada pagi hari setelah Lailatul Qadar, matahari terbit dalam keadaan berbeda. Ia terbit tanpa sinar yang menyilaukan, yang menjadi salah satu tanda utama malam kemuliaan ini.

Tanda-Tanda Lailatul Qadar

Dari berbagai hadits dan atsar para sahabat, beberapa tanda yang menunjukkan malam Lailatul Qadar antara lain:

  1. Udara dan suasana malam terasa tenang, sejuk, dan damai.
  2. Langit tampak cerah tanpa kilatan petir atau bintang jatuh.
  3. Matahari terbit pada pagi harinya tanpa sinar menyilaukan.
  4. Malamnya tidak panas dan tidak dingin, terasa nyaman.

Baca Juga I’tikaf di Bulan Ramadhan: Keutamaan, Syarat, dan Tata Caranya

Mengapa Matahari Tidak Menyilaukan?

Beberapa ulama menjelaskan bahwa keadaan ini terjadi karena banyaknya malaikat yang turun di malam tersebut, sebagaimana firman Allah ﷻ:

تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ

"Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Rabb mereka untuk mengatur segala urusan." (QS. Al-Qadr: 4)

Cahaya malaikat yang memenuhi bumi pada malam itu bisa menjadi salah satu penyebab matahari tampak berbeda di pagi harinya.

Kesimpulan

Tanda Lailatul Qadar yang disebutkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu menjadi salah satu indikasi yang dapat diperhatikan oleh kaum muslimin. Meski demikian, yang lebih utama adalah memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadhan tanpa harus hanya menunggu tanda-tanda tertentu. Rasulullah ﷺ bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga kita semua diberi taufik oleh Allah ﷻ untuk mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar.

Abu Muslim Ahmad

“Sederhana dalam (menjalankan) As-Sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam (melakukan) bid’ah.” Al-Ibanah 1/320 no. 161

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال