Pengertian I’tikaf
I’tikaf secara bahasa berarti berdiam diri. Sedangkan menurut syariat, i’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah dengan niat yang ikhlas. Ibadah ini sangat dianjurkan, terutama di 10 hari terakhir Ramadhan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ
“Sesungguhnya Nabi ﷺ selalu beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan hingga Allah mewafatkan beliau.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Keutamaan I’tikaf
1. Mendekatkan Diri kepada AllahSyarat dan Rukun I’tikaf
Syarat I’tikaf
- Muslim – I’tikaf hanya berlaku bagi seorang Muslim.
- Berakal – Tidak sah bagi orang gila atau hilang akal.
- Niat – Harus memiliki niat untuk beri’tikaf.
- Dilakukan di Masjid – Tidak sah i’tikaf di rumah.
- Tidak dalam Keadaan Junub, Haid, atau Nifas – Wanita yang haid atau nifas tidak boleh beri’tikaf.
Rukun I’tikaf
- Berdiam Diri di Masjid – Waktu minimalnya menurut sebagian ulama adalah sesaat.
- Masjid sebagai Tempat I’tikaf – Sebagaimana firman Allah: “…Dan janganlah kamu campuri mereka (istri-istri) itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid.” (QS. Al-Baqarah: 187)
Tata Cara I’tikaf Sesuai Sunnah
- Masuk ke Masjid dengan Niat I’tikaf
- Memperbanyak Shalat Sunnah dan Dzikir
- Membaca Al-Qur’an dan Merenungkannya
- Berdoa dan Memohon Ampunan
- Menghindari Perbuatan Sia-sia
- Tidak Keluar dari Masjid Kecuali untuk Keperluan Darurat
Amalan yang Dianjurkan Saat I’tikaf
Kapan Waktu Terbaik untuk Memulai dan Mengakhiri I’tikaf?
I’tikaf dimulai sejak masuknya malam ke-21 Ramadhan dan berakhir saat malam Idul Fitri.
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَرَادَ أَنْ يَعْتَكِفَ صَلَّى اَلْفَجْرَ, ثُمَّ دَخَلَ مُعْتَكَفَهُ
“Rasulullah ﷺ ketika hendak beri’tikaf, beliau shalat Subuh lalu masuk ke tempat i’tikafnya.” (HR. Bukhari)
Kesimpulan
I’tikaf adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, terutama di bulan Ramadhan. Dengan memahami syarat, tata cara, dan amalan yang dianjurkan, kita bisa memaksimalkan ibadah ini agar lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Semoga artikel ini bermanfaat dalam memahami i’tikaf sesuai sunnah. Aamiin.