Menghidupkan Malam Lailatul Qadr dengan Shalat Isya dan Subuh Berjamaah

Shalat Isya dan subuh berjamaah di bulan ramadhan


Lailatul Qadr adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Banyak umat Islam yang berusaha menghidupkan malam ini dengan berbagai amalan ibadah. Namun, tahukah Anda bahwa cukup dengan shalat Isya dan Subuh berjamaah, kita bisa mendapatkan keutamaan malam yang mulia ini? Imam Syafi’i rahimahullah berkata:


أَنَّ إِحْيَاءَهَا يَحْصُلُ بِأَنْ يُصَلِّيَ العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ وَ يَعْزِمُ عَلَى أَنْ يُصَلِّيَ الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ

"Bahwa menghidupkan malam Lailatul Qadr dapat diperoleh dengan seseorang melaksanakan shalat Isya secara berjamaah dan berniat untuk melaksanakan shalat Subuh secara berjamaah." (Al-Umm)

Apa makna dari perkataan ini? Bagaimana kaitannya dengan keutamaan Lailatul Qadr? Simak pembahasan berikut.

1. Makna Perkataan Imam Syafi’i

Imam Syafi’i menjelaskan bahwa seseorang yang melaksanakan shalat Isya berjamaah dan memiliki tekad kuat untuk shalat Subuh berjamaah dianggap telah menghidupkan malam tersebut. Ini merujuk pada hadits Rasulullah ﷺ:

مَنْ صَلَّى العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ ، فَكَأنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ ، وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ في جَمَاعَةٍ ، فَكَأنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ

"Barang siapa yang shalat Isya berjamaah, maka seakan-akan dia telah menghidupkan separuh malam. Dan barang siapa yang shalat Subuh berjamaah, maka seakan-akan dia telah menghidupkan seluruh malam." (HR. Muslim no. 656)

Berdasarkan hadits ini, Imam Syafi’i memahami bahwa menghidupkan malam Lailatul Qadr tidak hanya terbatas pada shalat dan ibadah sepanjang malam, tetapi juga bisa diperoleh dengan menjaga shalat berjamaah.

2. Keutamaan Shalat Berjamaah di Malam Lailatul Qadr

Menghidupkan malam Lailatul Qadr tidak harus dengan ibadah semalam suntuk. Shalat berjamaah, khususnya Isya dan Subuh, memiliki beberapa keutamaan:

  • Mendapatkan pahala seperti menghidupkan malam (HR. Muslim).
  • Dicatat sebagai orang yang beribadah sepanjang malam (HR. Ahmad).
  • Keutamaan shalat berjamaah lebih besar dibanding shalat sendirian (HR. Bukhari dan Muslim).
  • Menunjukkan keistiqamahan dalam beribadah, bukan hanya di malam tertentu.

3. Amalan Pendukung dalam Menghidupkan Malam Lailatul Qadr

Selain shalat Isya dan Subuh berjamaah, ada beberapa amalan lain yang dapat dilakukan:

Memperbanyak doa – Doa terbaik di malam Lailatul Qadr adalah: اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني “Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, mencintai ampunan, maka ampunilah aku.” (HR. Tirmidzi no. 3513)

Membaca Al-Qur’an – Malam Lailatul Qadr berkaitan erat dengan turunnya Al-Qur’an (QS. Al-Qadr: 1).

Memperbanyak dzikir dan istighfar – Memohon ampunan di malam ini lebih utama karena Allah membuka pintu rahmat-Nya.

Bersedekah – Amal kebaikan di malam ini lebih baik daripada seribu bulan.


Kesimpulan

Dari nukilan Imam Syafi’i, kita memahami bahwa menghidupkan malam Lailatul Qadr tidak harus dengan ibadah yang berat. Cukup dengan menjaga shalat Isya dan Subuh secara berjamaah, seseorang sudah mendapatkan pahala seperti menghidupkan malam tersebut. Oleh karena itu, mari kita istiqamah dalam menjaga shalat berjamaah, terlebih di sepuluh malam terakhir Ramadhan, agar tidak kehilangan kesempatan meraih kemuliaan Lailatul Qadr.

Semoga Allah memudahkan kita dalam mengamalkannya. Aamiin.

Bagikan artikel ini agar lebih banyak orang mengetahui keutamaan shalat berjamaah di malam Lailatul Qadr!

Abu Muslim Ahmad

“Sederhana dalam (menjalankan) As-Sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam (melakukan) bid’ah.” Al-Ibanah 1/320 no. 161

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال