Khutbah Ramadan: Memanfaatkan Waktu di Bulan Penuh Berkah

Khutbah Jumat Ramadan


Disampaikan oleh: Syaikh Dr. Khalid bin Dhahwi Adh-Dhafiri - حفظه الله تعالى

Tempat: Masjid As-Sa’idi, Al-Jahra

Waktu: Khutbah pada hari Jumat, 29 Sya'ban 1446 H


Khutbah Pertama

 إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ ونَسْتَعِينُهُ ونَسْتَغْفِرُهُ، ونَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا ومِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، ومَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾ [آل عمران:102].

أَمَّا بَعْدُ:

فَإِنَّ أَصْدَقَ الحَدِيثِ كَلَامُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ

وشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُها، وكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ، وكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّار

Jamaah sekalian,

Hari-hari dan jam-jam terus berlalu, bulan dan tahun pun silih berganti. Ada orang yang memanfaatkannya untuk ketaatan, ada pula yang menyibukkan diri dalam syahwat dan kenikmatan dunia. Kini, bulan Ramadan telah tiba dengan berbagai pahala, kebaikan, dan keberkahannya. Allah telah memerintahkan kita untuk bersegera dalam kebaikan dan berlomba dalam ketaatan agar menjadi penghuni surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Allah berfirman:

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

"Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa." (Ali Imran: 133)

Bersegera menuju ampunan dan surga dapat diraih dengan berbuat baik dan bertakwa kepada Allah. Oleh karena itu, Allah memuji mereka yang berlomba-lomba dalam kebaikan dan menempatkan mereka di surga tertinggi. Allah berfirman:

سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

"Dan orang-orang yang bersegera dalam kebaikan, merekalah orang-orang yang dekat kepada Allah, berada di dalam surga yang penuh kenikmatan." (Al-Waqi’ah: 10-12)

Dan orang-orang yang terdahulu, merekalah yang terdahulu. Mereka itulah orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam surga penuh kenikmatan. 

Dan Allah juga berfirman:

وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ * أُولَئِكَ الْمُقَرَّبُونَ * فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ * ثُلَّةٌ مِنَ الْأَوَّلِينَ * وَقَلِيلٌ مِنَ الْآخِرِينَ

(Sebagian besar) dari mereka adalah dari orang-orang terdahulu. Dan sedikit dari orang-orang yang kemudian." (Al-Waqi’ah: 10-14)

Maka, persiapkanlah diri untuk bersungguh-sungguh dalam ketaatan, karena bersabar dalam ibadah merupakan salah satu pintu jihad yang terbesar.

Jamaah sekalian,

Nabi kita Muhammad ﷺ telah menjelaskan pentingnya waktu bagi orang-orang beriman, mendorong mereka untuk memanfaatkannya dalam ketaatan kepada Allah, dan memperingatkan dari menyia-nyiakannya dalam kemaksiatan. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah ﷺ bersabda:

اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَياتَكَ قَبْلَ مَوتِكَ

"Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: masa mudamu sebelum datang masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum kesibukanmu, dan hidupmu sebelum matimu." (HR. Hakim, disahihkan oleh Al-Albani)

Manusia akan dimintai pertanggungjawaban tentang bagaimana mereka menghabiskan umurnya, apalagi jika waktunya adalah Ramadan, waktu yang penuh keutamaan. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَومَ القِيامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسأَلَ عَنْ خَمْسٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيمَ أَفْنَاهُ؟ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيمَ أَبْلاهُ؟ وَمَالِهِ مِنْ أَينَ اكْتَسَبهُ؟ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ؟ وَمَاذَا عَمِلَ فِيمَا عَلِمَ؟

"Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam pada hari kiamat sebelum ditanya tentang lima hal: tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya? Tentang masa mudanya, bagaimana ia melewatinya? Tentang hartanya, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan? Dan tentang ilmunya, apa yang telah ia amalkan?" (HR. Tirmidzi, disahihkan oleh Al-Albani)

Jamaah sekalian,

Tidak diragukan lagi, kaum Muslimin merasa gembira dengan datangnya bulan Ramadan. Kita berhak untuk bergembira, karena di dalamnya terdapat pahala yang besar dan keutamaan yang agung. Ramadan adalah bulan puasa, salah satu rukun Islam. Barang siapa yang berpuasa dengan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Ramadan juga bulan salat malam, barang siapa yang melaksanakannya dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadr, yang turun padanya Al-Qur’an. Barang siapa yang mendirikannya dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Aku mengatakan apa yang kalian dengar, dan aku memohon ampun kepada Allah untuk diriku dan kalian dari segala dosa. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang.


Khutbah Kedua

الحَمْدُ لِلَّهِ، وَالصَّلاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رسولِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اتَّبَعَ هُدَاهُ، وَأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الَّذِي أَرْسَلَهُ رَبُّهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ.

أَمَّا بَعْدُ:

فَأُوصِيكُمْ –عِبَادَ اللهِ- وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ تَعَالَى، فَمَنِ اتَّقَى اللهَ وَقَاهُ، وَنَصَرَهُ وَكَفَاهُ

Jamaah sekalian,

Ketahuilah bahwa umat Islam hanya boleh mulai berpuasa Ramadan jika telah terlihat hilal atau dengan menyempurnakan bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari. Tidak diperbolehkan menggunakan perhitungan astronomi. Selain itu, tidak boleh mendahului Ramadan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya kecuali bagi orang yang sudah memiliki kebiasaan berpuasa. Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ إِلَّا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ

"Janganlah kalian mendahului Ramadan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi orang yang telah terbiasa berpuasa." (HR. Bukhari dan Muslim)

Jibril ‘alayhissalam pernah berdoa agar celaka bagi orang yang mendapati Ramadan namun tidak mendapatkan ampunan, dan Rasulullah ﷺ mengamininya. Wahai para pendosa! Wahai orang-orang yang lalai! Kita semua memiliki kekurangan dan dosa, maka jadikanlah bulan ini sebagai pintu kebaikan untuk kembali kepada Allah dan membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan. Orang yang beruntung adalah yang menghisab dirinya dan bertaubat sebelum datangnya hari perhitungan. Allah berfirman:

وتوبوا إلى الله جميعا أيه المؤمنون لعلكم تفلحون

"Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung." (An-Nur: 31)

Ketahuilah bahwa di setiap malam Ramadan, Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَهٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشّرِّ أقْصِرْ، وَللهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَهٍ

"Apabila datang malam pertama Ramadan, setan-setan dan jin yang durhaka dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup dan tidak satu pun terbuka, pintu-pintu surga dibuka dan tidak satu pun tertutup. Dan ada seorang penyeru yang berseru: 'Wahai pencari kebaikan, mendekatlah! Wahai pencari keburukan, berhentilah!' Dan Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka, dan itu terjadi setiap malam." (HR. Tirmidzi, disahihkan oleh Al-Albani)

Maka, beruntunglah orang yang memanfaatkan hari-harinya dengan ketaatan dan bersungguh-sungguh dalam ibadah. Semoga Allah menjadikan kita semua sebagai hamba yang taat dan menjauhkan kita dari maksiat dan kemungkaran. Aamiin.


Diterjemahkan di Ponorogo, Kamis malam 7 Ramadan 1446 / 6 Maret 2025

Oleh : Abu Muslim Ahmad

Unduh naskah dan Audio Asli di sini

Abu Muslim Ahmad

“Sederhana dalam (menjalankan) As-Sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam (melakukan) bid’ah.” Al-Ibanah 1/320 no. 161

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال