Nilai Hakiki Manusia dalam Pandangan Islam: Pelajaran dari Ibnu Rajab رحمه الله

Ilustrasi refleksi nilai manusia dalam pandangan Islam


Dalam kehidupan ini, setiap manusia memiliki tujuan yang dikejar. Ada yang mencari dunia dengan segala gemerlapnya, dan ada yang mencari akhirat sebagai kebahagiaan sejati. Namun, bagaimana Islam memandang nilai seseorang berdasarkan apa yang ia kejar?

Ibn Rajab رحمه الله berkata:

قيمة كل إنسان ما يطلب، فمَن كان يطلب الدنيا فلا أدنى منه، فإنّ الدنيا دَنيَّة،  وأدنى منها مَن يطلبها، وهي خسيسة،  وأخس منها مَن يخطبها

لطائف المعارف ( ٣٣٠ )

"Nilai setiap manusia tergantung pada apa yang ia cari. Maka, siapa yang mencari dunia, tidak ada yang lebih rendah darinya, karena dunia itu sendiri hina (daniyyah). Dan yang lebih rendah dari dunia adalah orang yang mencarinya, karena dunia itu rendah, dan yang lebih hina dari dunia adalah orang yang menginginkannya." (Lathaa’if al-Ma’aarif, hal. 330)

Dari kutipan ini, kita dapat memahami bahwa kehormatan dan nilai seseorang diukur dari apa yang menjadi tujuan hidupnya. Artikel ini akan membahas bagaimana Islam memberikan panduan dalam menentukan tujuan hidup agar bernilai tinggi di sisi Allah.

1. Dunia dalam Pandangan Islam

Islam tidak melarang umatnya untuk mencari rezeki di dunia, bahkan mendorong untuk bekerja dan berusaha dengan cara yang halal. Namun, dunia bukanlah tujuan utama, melainkan sarana menuju akhirat. Allah ﷻ berfirman:

وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا

"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia." (QS. Al-Qashash: 77)

Dunia adalah tempat ujian. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ

"Dunia itu terlaknat dan segala isinya juga terlaknat, kecuali zikir kepada Allah dan apa yang mendukungnya, serta orang yang berilmu dan orang yang belajar." (HR. Tirmidzi, no. 2322)

Dari sini, kita memahami bahwa dunia yang dicari tanpa orientasi akhirat hanya akan menjadi sesuatu yang rendah dan hina.

Baca Juga Memberikan Nafkah: Menjamin Kecukupan Kebutuhan Hidup Keluarga Secara Finansial

2. Siapa yang Mengejar Dunia Tanpa Akhirat?

Ibnu Rajab رحمه الله menjelaskan bahwa orang yang menjadikan dunia sebagai tujuan utama adalah yang paling rendah derajatnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah:

مَن كَانَ يُرِيدُ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَٰلَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ

أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِى ٱلْءَاخِرَةِ إِلَّا ٱلنَّارُ 

"Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan amal mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh apa pun di akhirat, kecuali neraka." (QS. Hud: 15-16)

Mereka yang hanya mengejar dunia, meskipun tampak sukses, sebenarnya sedang kehilangan sesuatu yang jauh lebih berharga, yaitu akhirat.

3. Meninggikan Nilai Diri dengan Mengejar Akhirat

Sebaliknya, Islam mengajarkan bahwa manusia yang paling bernilai adalah mereka yang mencari keridhaan Allah dan kebahagiaan di akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuannya, maka Allah akan menjadikan rasa cukup di hatinya, mengumpulkan urusannya, dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan tunduk. Namun, barang siapa yang menjadikan dunia sebagai tujuannya, maka Allah akan menjadikan kefakiran di depan matanya, mencerai-beraikan urusannya, dan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali sebatas apa yang telah ditetapkan baginya." (HR. Tirmidzi, no. 2465)

Orang yang mengejar akhirat tidak akan kehilangan dunia, tetapi justru mendapatkan keduanya. Sebab, dengan mencari ridha Allah, dunia akan mengikuti dengan cara yang berkah.

4. Menjadi Hamba yang Bernilai Tinggi

Untuk meningkatkan nilai diri di sisi Allah, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan:

  1. Membenahi Niat – Jadikan akhirat sebagai prioritas utama dalam setiap aktivitas, termasuk dalam mencari nafkah.
  2. Meningkatkan Ilmu dan Amal Shalih – Orang berilmu dan beramal shalih memiliki nilai tinggi di sisi Allah.
  3. Bersedekah dan Berinfak – Menggunakan harta di jalan Allah akan menjadikannya investasi akhirat yang bernilai tinggi.
  4. Mendekatkan Diri kepada Allah – Zikir, doa, dan ibadah sunnah akan meningkatkan nilai seseorang di sisi Allah.

Kesimpulan

Setiap manusia memiliki nilai berdasarkan apa yang mereka kejar dalam hidup. Jika hanya dunia yang menjadi tujuan, maka nilainya akan serendah dunia itu sendiri. Namun, jika seseorang mengejar akhirat, maka ia akan mendapatkan dunia dan akhirat dengan kemuliaan. Oleh karena itu, mari jadikan ridha Allah dan kehidupan akhirat sebagai tujuan utama dalam hidup kita.

Allah ﷻ berfirman:

وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ

"Dan kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal." (QS. Al-A’la: 17)

Semoga kita termasuk dalam golongan yang mengejar akhirat dan mendapatkan kemuliaan dunia serta akhirat. Wallahu a’lam bish-shawab.


Abu Muslim Ahmad

“Sederhana dalam (menjalankan) As-Sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam (melakukan) bid’ah.” Al-Ibanah 1/320 no. 161

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال