Sejarah Dua Tanah Suci #2: Asal Usul dan Keutamaan Kota Madinah

Masjid Nabawi di Kota Madinah

Madinah Al-Munawwarah merupakan salah satu kota suci dalam Islam setelah Makkah Al-Mukarramah. Kota ini memiliki sejarah panjang sejak zaman pra-Islam hingga menjadi pusat dakwah Rasulullah ﷺ dan berkembang sebagai ibu kota pertama dalam sejarah Islam. Artikel ini akan membahas asal-usul dan sejarah Madinah berdasarkan referensi dari kitab-kitab para ulama Ahlussunnah.

1. Nama dan Keutamaan Madinah

Madinah memiliki beberapa nama yang disebutkan dalam hadits-hadits Nabi ﷺ dan literatur Islam klasik, di antaranya:

  • Madinah: Sebutan paling umum yang berarti "Kota."
  • Al-Munawwarah: Berarti "Yang bercahaya" karena keberkahan yang dibawa oleh Islam.
  • Yatsrib: Nama lama sebelum kedatangan Rasulullah ﷺ, yang kemudian beliau ubah karena makna negatifnya (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Al-Albani).
  • Thabah dan Thayyibah: Berarti "yang baik dan suci" (HR. Bukhari dan Muslim).

Keutamaan Madinah disebutkan dalam banyak hadits, salah satunya:

الْمَدِينَةُ خَيْرٌ لَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

“Madinah lebih baik bagi mereka sekiranya mereka mengetahui.” (HR. Bukhari dan Muslim).

(Fadhaa’il Al-Madinah oleh Ibn Syabbah, Tarikh Al-Madinah oleh Ibn Najjar)

2. Sejarah Awal Madinah

Menurut riwayat sejarah, sebelum kedatangan Islam, Madinah dihuni oleh beberapa suku:

  • Kaum ‘Amaliq dan Yahudi: Awalnya Madinah dihuni oleh suku ‘Amaliq, kemudian didatangi oleh kaum Yahudi yang melarikan diri dari penindasan.
  • Suku Aus dan Khazraj: Datang dari Yaman, mereka menetap dan akhirnya menjadi penduduk utama sebelum Islam.

(Tarikh Madinah Al-Munawwarah oleh Umar bin Syabbah)

3. Kedatangan Rasulullah ﷺ dan Hijrah ke Madinah

Setelah 13 tahun berdakwah di Makkah dan menghadapi banyak penindasan, Rasulullah ﷺ hijrah ke Madinah pada tahun 622 M. Peristiwa ini menjadi titik awal kalender Hijriyah.

Ketika tiba di Madinah, Nabi ﷺ disambut dengan gembira oleh penduduk yang kemudian dikenal sebagai Kaum Anshar. Rasulullah ﷺ membangun Masjid Nabawi yang menjadi pusat pemerintahan, ibadah, dan pendidikan Islam.

(As-Sirah An-Nabawiyyah oleh Ibnu Hisyam, Zaad Al-Ma'ad oleh Ibn Qayyim Al-Jauziyyah)

4. Madinah sebagai Pusat Peradaban Islam

Di Madinah, Rasulullah ﷺ mendirikan dasar-dasar pemerintahan Islam:

  1. Piagam Madinah: Konstitusi pertama dalam sejarah Islam yang mengatur hubungan antara Muslim dan non-Muslim.
  2. Perang Pertama Islam: Madinah menjadi markas dalam perang besar seperti Badar, Uhud, dan Khandaq.
  3. Perluasan Islam: Dari Madinah, Islam menyebar ke Jazirah Arab dan luar wilayahnya.

(Al-Bidayah wan-Nihayah oleh Ibnu Katsir, Tarikh Al-Islam oleh Adz-Dzahabi)

Baca juga Peristiwa-Peristiwa Besar di Makkah dan Madinah

5. Keutamaan dan Keistimewaan Madinah dalam Fikih

Secara fikih, Madinah memiliki hukum-hukum khusus, di antaranya:

Tanah Haram Madinah: Madinah adalah tanah haram yang tidak boleh dijadikan tempat maksiat dan dilarang membawa senjata untuk berperang.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ حَرَّمَ مَكَّةَ وَدَعَالِأَهْلِهَا, وَإِنِّي حَرَّمْتُ اَلْمَدِينَةَ كَمَا حَرَّمَ إِبْرَاهِيمُ مَكَّةَ، وَإِنِّي دَعَوْتُ فِي صَاعِهَا وَمُدِّهَابِمِثْلَيْ  مَا دَعَا  إِبْرَاهِيمُ لِأَهْلِ مَكَّةَ

“Sesungguhnya Ibrahim mengharamkan kota Makkah dan mendoakan untuk penghuninya. Aku mengharamkan kota Madimnah sebagaimana Ibrahim mengharamkan kota Makkah. Aku mendoakan untuk sha’ dan mud-nya seperti yang didoakan Ibrahim untuk penghuni Makkah.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 2129 dan Muslim, no. 1360]

Dajjal Tidak Bisa Memasukinya: Rasulullah ﷺ bersabda:

على أَنْقَابِ المدينةِ ملائكةٌ لا يدخلُها الطَّاعونُ، ولا الدَّجَّالُ

"Di setiap sisi kota Madinah ada malaikat. Dajjal dan ṭā'ūn tidak akan masuk ke dalamnya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Keutamaan Shalat di Masjid Nabawi: Shalat di Masjid Nabawi lebih utama 1000 kali dibanding masjid lainnya kecuali Masjidil Haram 

صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا اَلْمَسْجِدَ اَلْحَرَامَ , وَصَلَاةٌ فِي اَلْمَسْجِدِ اَلْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةٍ فِي مَسْجِدِي بِمِائَةِ صَلَاةٍ

“Sekali shalat di masjidku ini lebih utama daripada 1000 kali shalat di masjid lainnya kecuali Masjidil Haram dan sekali shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100 kali shalat di masjidku ini.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, hadits ini sahih menurut Ibnu Hibban)

Kesimpulan

Madinah adalah kota yang penuh berkah dan memiliki sejarah panjang dalam Islam. Sejak zaman sebelum Islam, kedatangan Rasulullah ﷺ, hingga menjadi pusat dakwah Islam, Madinah tetap menjadi kota suci yang penuh keutamaan. Mengetahui sejarahnya akan menambah kecintaan kita terhadap tempat ini dan semakin memotivasi kita untuk mengunjunginya serta memahami nilai-nilai Islam yang dibawanya.


Abu Muslim Ahmad

“Sederhana dalam (menjalankan) As-Sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam (melakukan) bid’ah.” Al-Ibanah 1/320 no. 161

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال