7 Kunci Kehidupan Menurut Ibnu Qayyim: Rahasia Hati yang Hidup dan Rezeki yang Melimpah

 Rahasia Hati yang Hidup dan Rezeki yang Melimpah

Dalam kehidupan ini, setiap insan mendambakan hati yang hidup, rezeki yang berkah, serta kemuliaan di dunia dan akhirat. Namun, tidak semua orang mengetahui jalan yang benar menuju semua itu. Imam Ibnu Qayyim rahimahullah, salah satu ulama besar Ahlussunnah, memberikan nasihat emas tentang 7 kunci kehidupan yang mencakup seluruh aspek penting dalam hidup manusia.

Nasihat ini beliau tulis dalam kitabnya Hadi Al-Arwah (hal. 69), yang sangat layak untuk direnungi dan diamalkan oleh setiap Muslim.

1. Kunci Kehidupan Hati: Tadabbur Al-Qur’an, Doa di Waktu Sahur, dan Meninggalkan Dosa

Ibnu Qayyim berkata:

ومفتاح حياة القلب تدبر القرآن والتضرع بالأسحار وترك الذنوب 

“Kunci kehidupan hati adalah mentadabburi Al-Qur’an, berdoa dengan penuh ketundukan di waktu sahur, dan meninggalkan dosa-dosa.”

Hati manusia hanya akan hidup dengan cahaya wahyu. Tadabbur Al-Qur’an menjadikan hati tersentuh dan tercerahkan. Ditambah dengan tadharru’ (merendahkan diri) dalam doa di waktu sahur—waktu yang penuh keberkahan dan ijabah. Dan tentu saja, meninggalkan dosa adalah syarat utama untuk mendapatkan hati yang hidup.

2. Kunci Meraih Rahmat: Ihsan dalam Ibadah dan Bermanfaat bagi Sesama

مفتاح حصول الرحمة الإحسان في عبادة الخالق والسعي في نفع عبيده

“Kunci untuk memperoleh rahmat adalah berbuat ihsan dalam beribadah kepada Sang Pencipta dan bersungguh-sungguh dalam memberi manfaat kepada hamba-hamba-Nya.”

Rahmat Allah sangat luas, namun ada jalan-jalan khusus untuk meraihnya: memperbaiki ibadah (ihsan) dan memberi manfaat kepada makhluk. Sebagaimana sabda Nabi ﷺ:

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani)

3. Kunci Rezeki: Usaha, Istighfar, dan Takwa

ومفتاح الرزق السعي مع الاستغفار والتقوى

“Kunci rezeki adalah bersungguh-sungguh (dalam usaha) disertai istighfar dan takwa.”

Rezeki tak hanya bergantung pada kerja keras, tapi juga istighfar yang membuka pintu langit, serta takwa yang menjamin jalan keluar dari kesempitan (lihat QS. Ath-Thalaq: 2-3). Inilah tiga kombinasi dahsyat yang dijamin oleh wahyu dan pengalaman para salihin.

4. Kunci Kemuliaan: Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya

 ومفتاح العز طاعة الله ورسوله

“Kunci kemuliaan adalah taat kepada Allah dan Rasul-Nya.”

Kemuliaan bukan milik siapa pun kecuali yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Bukan jabatan, bukan harta, tetapi ketaatan yang menumbuhkan izzah sejati.

5. Kunci Bekal Akhirat: Pendek Angan-Angan


 ومفتاح الاستعداد للآخرة قصر الأمل

“Kunci untuk bersiap menghadapi akhirat adalah pendeknya angan-angan.”

Semakin pendek angan-angan seseorang, semakin besar semangatnya untuk beramal. Sebaliknya, panjang angan-angan membuat lalai dan malas. Inilah yang sering dipesankan oleh para salaf.

6. Kunci Segala Kebaikan: Harapan kepada Allah dan Akhirat


ومفتاح كل خير الرغبة في الله والدار الآخرة

“Kunci segala kebaikan adalah harapan kepada Allah dan negeri akhirat.”

Orang yang selalu berharap pada Allah dan akhirat, tidak akan silau oleh dunia. Fokusnya jelas, tujuannya tinggi, dan amalnya berkualitas.

7. Kunci Segala Keburukan: Cinta Dunia dan Panjang Angan-Angan


ومفتاح كل شر حب الدنيا وطول الأمل

“Dan kunci segala keburukan adalah cinta dunia dan panjang angan-angan.”

Inilah sumber utama kehancuran umat. Cinta dunia membuat orang rakus dan zalim, sementara panjang angan-angan membuat mereka menunda-nunda taubat dan amal saleh

Penutup:

Nasihat ini tidak hanya menjadi perenungan, tetapi peta hidup bagi siapa saja yang menginginkan keberhasilan dunia dan keselamatan akhirat. Semoga Allah menjadikan hati kita hidup dengan Al-Qur’an, lapang rezeki dengan takwa, dan mulia dengan ketaatan.

Abu Muslim Ahmad

“Sederhana dalam (menjalankan) As-Sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam (melakukan) bid’ah.” Al-Ibanah 1/320 no. 161

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال