Menjadikan Dzulhijjah sebagai Momentum Hijrah Menuju Kebaikan

Seorang Muslim duduk di dalam masjid membaca Al-Qur'an pada tanggal 1 Dzulhijjah, cahaya matahari menerangi ruangan sebagai simbol awal hijrah menuju kebaikan.

Dzulhijjah adalah bulan yang agung dalam Islam, bulan di mana amal-amal saleh digandakan pahalanya, dan semangat ibadah mencapai puncaknya. Dalam bulan ini, Allah Subhanahu wa Ta‘ala memberi kita kesempatan untuk memperbarui niat, memperbaiki amal, dan meninggalkan dosa-dosa lama. Inilah waktu yang tepat untuk berhijrah secara ruhani dan amal menuju kebaikan yang hakiki.

1. Makna Hijrah dalam Islam

Secara bahasa, hijrah berarti berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Namun secara syar'i, hijrah bermakna: 

الانتقال من المعصية إلى الطاعة، ومن الباطل إلى الحق، ومن الشرك إلى التوحيد 

"Berpindah dari maksiat menuju ketaatan, dari kebatilan menuju kebenaran, dari syirik menuju tauhid."

Ini sejalan dengan firman Allah: 

فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ ۖ إِنِّي لَكُم مِّنْهُ نَذِيرٌ مُّبِينٌ 

“Maka larilah kalian kepada Allah. Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata dari-Nya.” (QS. Adz-Dzariyat: 50)

Hijrah bukan hanya berpindah tempat, tapi juga perubahan hati, niat, dan amal.

2. Dzulhijjah: Waktu Emas untuk Hijrah

Rasulullah ﷺ bersabda: 

ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام العشر

"Tidak ada hari-hari yang amal shalih di dalamnya lebih dicintai Allah daripada sepuluh hari ini (awal Dzulhijjah)." (HR. Al-Bukhari, no. 969)

Maka siapa yang berhijrah—dari malas ke semangat, dari dosa ke taat—maka ini adalah momentum terbaiknya.

3. Hijrah Niat: Memurnikan Tujuan Hidup

Niat adalah fondasi segala amal. Seseorang bisa saja melakukan amal saleh, tapi jika niatnya bukan karena Allah, maka tidak diterima. 

 Rasulullah ﷺ bersabda: 

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

"Sesungguhnya amal-amal itu tergantung pada niat, dan setiap orang mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Bulan Dzulhijjah memberi kita kesempatan menyusun ulang prioritas hidup, mengingat tujuan kita bukan dunia, tetapi ridha Allah dan akhirat.

Baca Juga Mengapa Sepuluh Hari Dzulhijjah Lebih Utama dari Hari-hari Lain?

4. Hijrah Amal: Memperbanyak Ketaatan

Hijrah yang benar harus tampak dalam perubahan amal secara nyata, terutama dalam waktu-waktu istimewa seperti 10 hari pertama Dzulhijjah. Rasulullah ﷺ sangat menganjurkan memperbanyak amal saleh di waktu ini:

 Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهُ فِي عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ

"Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai oleh Allah daripada amal saleh yang dilakukan pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah." (HR. Al-Bukhari no. 969)

Berikut rincian amal utama yang menjadi bentuk hijrah amal di bulan ini:

a. Meningkatkan Tilawah dan Tadabbur Al-Qur’an

Membaca dan mentadabburi Al-Qur’an adalah amal yang mulia di setiap waktu, terlebih di hari-hari utama.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا

"Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh." (HR. At-Tirmidzi no. 2910, hasan sahih)

Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata:

“Membaca Al-Qur’an di hari-hari yang utama akan mengangkat derajat seseorang lebih cepat dibandingkan hari-hari biasa.”

Maka, hijrah amal bisa dimulai dengan komitmen harian membaca dan mentadabburi ayat-ayat suci, bukan hanya sekadar ritual, tapi juga refleksi dan perbaikan diri.

b. Memperbanyak Dzikir: Takbir, Tahmid, dan Tahlil

Dzikir di sepuluh hari pertama Dzulhijjah memiliki keutamaan besar. Dalilnya adalah sabda Nabi ﷺ:

فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ، وَالتَّكْبِيرِ، وَالتَّحْمِيدِ

“Maka perbanyaklah di hari-hari itu tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR. Ahmad dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani)

Bacaan yang disyariatkan:

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Ibnu Rajab رحمه الله menyatakan:

“Dzikir pada hari-hari ini termasuk amalan yang paling utama. Bahkan lebih utama dari jihad pada hari-hari ini (bagi yang tidak keluar berjihad di medan tempur).”

Hijrah amal dapat dimulai dengan membiasakan lisan dalam keadaan suci dari ghibah dan maksiat, dan menggantinya dengan kalimat-kalimat dzikir yang penuh pahala.

c. Puasa di 9 Hari Pertama, Terutama Hari Arafah

Berpuasa di sembilan hari pertama Dzulhijjah adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Khususnya puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), yang pahalanya besar:

Rasulullah ﷺ bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ

"Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya." (HR. Muslim no. 1162)

Dalam praktik hijrah amal, puasa adalah sarana membersihkan diri, menahan hawa nafsu, dan menumbuhkan ketaatan.

d. Berkurban sebagai Wujud Ketundukan

Berkurban merupakan syiar yang sangat dianjurkan di hari raya Idul Adha, khususnya bagi yang mampu.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

“Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 2)

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ

"Tidak ada amalan yang paling dicintai oleh Allah pada hari Nahr selain menumpahkan darah (berkurban)." (HR. At-Tirmidzi no. 1493, hasan gharib)

Ibnul Qayyim رحمه الله berkata:

“Kurban adalah bukti cinta dan ketundukan kepada Allah. Maka siapa yang berhijrah menuju cinta Allah, dia akan rela mengorbankan yang ia cintai di dunia.”

Jika sebelumnya merasa berat untuk berkurban, maka berhijrahlah dari bakhil menuju dermawan, dari lalai kepada taat.

Jadikan bulan ini sebagai lompatan amal menuju kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat.

5. Hijrah dari Maksiat: Menutup Pintu-Pintu Syetan

Salah satu bentuk hijrah yang nyata adalah meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk. Dzulhijjah adalah waktu yang tepat untuk:

❌ Berhenti dari ghibah, hasad, dan maksiat lisan
❌ Meninggalkan tontonan haram dan media yang rusak
✅ Mengisi waktu dengan ibadah dan kajian sunnah

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا

“Dan orang-orang yang berjihad di jalan Kami, sungguh Kami akan memberi petunjuk kepada jalan-jalan Kami.” (QS. Al-‘Ankabut: 69)

6. Penjelasan Ulama tentang Hijrah Hati dan Amal

✅ Syaikh Shalih al-Fauzan حفظه الله

“Hijrah itu mencakup meninggalkan kebatilan secara lahir dan batin. Yang lahir: dosa dan maksiat. Yang batin: niat buruk dan cinta dunia.”

✅ Syaikh Ibnu Utsaimin رحمه الله:

“Dzulhijjah adalah waktu istimewa untuk menghitung diri. Jika amalmu masih sedikit, maka bangkitlah! Jika amalmu sudah baik, maka perbaikilah lagi. Itulah hijrah.”

7. Tips Praktis Menghidupkan Hijrah di Bulan Dzulhijjah

Langkah HijrahKeterangan
Tulis niat hijrahmu secara spesifikMisal: berhenti dari kebiasaan menunda salat
Buat jadwal ibadah baruMisal: bangun qiyamullail 2x sepekan
Bersahabat dengan orang salehLingkungan akan mempengaruhi arah hijrahmu
Perdalam ilmu sunnahPemahaman yang benar akan mengokohkan hijrahmu

Penutup 

Dzulhijjah adalah panggilan lembut dari langit untuk hijrah ke jalan Allah. Jangan tunggu waktu lebih baik, karena waktu terbaik itu adalah sekarang. Jadikan bulan ini sebagai awal baru dalam kehidupan yang penuh keberkahan. 

وَعَجِلْتُ إِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضَىٰ 

“Dan aku bersegera kepada-Mu, ya Rabb-ku, agar Engkau ridha.” (QS. Thaha: 84)

Abu Muslim Ahmad

Your

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال