Teks Hadits dan Terjemahannya
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ أَطْيَبَ مَا أَكَلْتُمْ مِنْ كَسْبِكُمْ، وَإِنَّ أَوْلَادَكُمْ مِنْ كَسْبِكُمْ
"Sesungguhnya sebaik-baik makanan yang kalian makan adalah dari usaha kalian sendiri. Dan sungguh, anak-anak kalian juga termasuk dari usaha kalian."
(HR. Abu Dawud no. 3528, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 2230)
Makna dan Kandungan Hadits
Hadits ini mengandung dua pesan penting:
- Keutamaan Mencari Nafkah Halal dari Usaha Sendiri
- Tanggung Jawab Terhadap Anak Karena Mereka adalah “Bagian” dari Usaha Orang Tua
Penjelasan Ulama
1. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
Dalam Syarh Riyadhus Shalihin, beliau menjelaskan bahwa:
"Hadits ini menunjukkan keutamaan mencari penghasilan dari usaha sendiri, baik melalui perdagangan, pertanian, kerajinan, atau pekerjaan halal lainnya. Inilah penghasilan yang paling baik dan paling diberkahi."
Artinya, pekerjaan sendiri yang halal lebih utama dibandingkan mengandalkan bantuan atau hibah orang lain.
2. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah
Dalam Majmu’ Fatawa (25/330), beliau menyatakan:
"Islam sangat mendorong umatnya untuk bekerja dan tidak meminta-minta, karena penghasilan dari jerih payah sendiri lebih suci dan lebih berkah."
Beliau juga mengaitkan hal ini dengan perintah Allah dalam QS. Al-Mulk: 15:
فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ
“Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah dari rezeki-Nya.”
3. Syaikh Al-Albani rahimahullah
Dalam Silsilah Ash-Shahihah (no. 2230), beliau menyatakan bahwa hadits ini menunjukkan:
“Bahwa anak-anak itu termasuk dari hasil usaha manusia karena mereka hasil dari pergaulan yang sah dan mereka menjadi tanggung jawab yang harus dipenuhi.”
Anak-anak Termasuk dari Usaha Kita
Kalimat “wa inna awlādakum min kasbikum” menunjukkan bahwa:
- Anak adalah tanggung jawab dan amanah dari Allah.
- Orang tua mendapatkan pahala atas nafkah dan pendidikan yang diberikan.
- Dalam hal warisan, pernikahan, dan nafkah – anak diperlakukan sebagai hasil jerih payah yang harus dipertanggungjawabkan.
Seperti dikatakan oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam Tuhfah al-Maudud:
"Anak adalah ladang amal bagi orang tua. Ia bisa menjadi sebab pahala yang terus mengalir, atau bencana di dunia dan akhirat."
Kesimpulan: Islam Mendorong Kemandirian dan Tanggung Jawab
Hadits ini mengajarkan kita:
- Bekerja dan mencari nafkah sendiri lebih mulia.
- Nafkah dari usaha pribadi lebih suci dan diberkahi.
- Anak adalah bagian dari usaha dan amanah yang harus ditunaikan.
Harta yang halal, meski sedikit, lebih baik daripada bergantung pada orang lain.
Amalan yang Bisa Dilakukan
- Berniat untuk menafkahi keluarga dengan cara yang halal.
- Memilih pekerjaan yang jujur dan tidak melanggar syariat.
- Melibatkan anak dalam proses mendidik dan membimbing mereka agar mengenal tanggung jawab sejak dini.