Bagi Wanita Haid: Bagaimana Cara Menyiasati Puasa Syawal?

Agar Wanita Haidh Dapat Puasa Syawal

Setiap muslimah tentu ingin meraih keutamaan puasa enam hari di bulan Syawal. Namun, hadirnya haid setelah Ramadhan bisa membuat seorang wanita kesulitan menunaikannya tepat waktu. Maka muncul pertanyaan penting: Bagaimana wanita haid bisa menyiasati puasa Syawal?

Dalam artikel ini akan dibahas solusi praktis dan hukum syar’i bagi muslimah yang ingin tetap meraih pahala puasa Syawal meskipun memiliki hutang puasa Ramadhan karena haid.

Dalil Keutamaan Puasa Syawal

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

"Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian mengikutinya dengan enam hari dari Syawal, maka seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR. Muslim no. 1164)

Kata "ثُمَّ أَتْبَعَهُ" (kemudian mengikutinya) menunjukkan urutan setelah menyempurnakan puasa Ramadhan. Maka ulama berbeda pandangan: apakah puasa Syawal boleh dilakukan sebelum qadha Ramadhan?

Masalah yang Dihadapi Wanita Haid

Wanita haid memiliki kewajiban qadha puasa Ramadhan terlebih dahulu. Sementara waktu bulan Syawal terbatas. Bagaimana solusinya?

Pendapat Ulama dan Solusi Praktis

Pendapat Jumhur Ulama:

Harus Qadha Dulu Baru Puasa Syawal

Mayoritas ulama menyatakan bahwa keutamaan puasa Syawal hanya berlaku setelah puasa Ramadhan sempurna, termasuk qadha. Maka bagi wanita haid, lebih utama qadha dulu, lalu puasa Syawal.

Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullāh: 

"Siapa yang masih punya utang puasa Ramadhan, maka tidak bisa dikatakan telah menyempurnakan puasa Ramadhan, kecuali jika ia telah mengqadhanya."

Solusi 1: Gabungkan Qadha + Syawal (Menurut sebagian ulama)

Beberapa ulama kontemporer memperbolehkan menggabungkan niat qadha dan puasa Syawal, agar tetap mendapat keutamaan.

Namun, pendapat ini lemah, karena Nabi ﷺ mengatakan: ثُمَّ أَتْبَعَهُ”, yang berarti setelah Ramadhan (termasuk qadha), baru Syawal.

Syaikh Ibn Bāz rahimahullāh:

"Puasa Syawal dilakukan setelah menyempurnakan qadha. Maka, jika seorang wanita menggabungkan, maka ia hanya mendapatkan pahala qadha, bukan keutamaan puasa Syawal." (Majmū’ Fatāwā Ibn Bāz, 15/392)

Baca Juga Puasa Syawal Dulu atau Qadha Dulu?

Solusi 2: Segera Qadha di Awal Syawal

Untuk meraih dua keutamaan (qadha dan puasa Syawal):

  1. Segera qadha puasa Ramadhan di awal bulan Syawal.
  2. Setelah selesai qadha, lanjutkan dengan enam hari puasa Syawal, meskipun tidak berurutan.

Fatwa Lajnah Dā’imah:

"Jika masih ada qadha Ramadhan, maka selesaikan dulu. Setelah itu, silakan puasa enam hari Syawal, dan boleh tidak berurutan." (Fatāwā al-Lajnah, 10/391)

Kesimpulan Praktis untuk Muslimah

✅ Wanita haid wajib qadha puasa Ramadhan dulu.
✅ Jika ingin dapat keutamaan puasa Syawal, selesaikan qadha secepatnya di awal bulan.
Boleh puasa Syawal tidak berurutan, jadi masih bisa menyiasatinya di sisa hari bulan Syawal.
❌ Tidak disarankan menggabungkan niat qadha dan Syawal, karena dalil menyebutkan puasa Syawal setelah Ramadhan selesai.


Abu Muslim Ahmad

“Sederhana dalam (menjalankan) As-Sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam (melakukan) bid’ah.” Al-Ibanah 1/320 no. 161

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال