Mengapa Harus Menuntut Ilmu?
Menuntut ilmu merupakan amal yang sangat agung dalam Islam. Ia adalah jalan menuju surga, sebab kemuliaan di dunia dan akhirat, serta pembeda antara orang yang bertakwa dan yang jahil. Ulama salaf menaruh perhatian besar terhadap ilmu, bahkan menganggapnya sebagai ibadah yang lebih utama dari ibadah sunnah lainnya.
Allah ﷻ berfirman:
يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujādilah: 11)
Imam Asy-Syaukani rahimahullah menafsirkan bahwa "derajat" yang dimaksud mencakup kemuliaan dunia, seperti dihormati oleh manusia, dan kemuliaan akhirat, yaitu ditinggikan kedudukannya di sisi Allah karena ilmu yang bermanfaat.
أي في الفضل والمنزلة والكرامة في الدنيا والآخرة
"Yaitu dalam keutamaan, kedudukan, dan kemuliaan di dunia dan akhirat." (Fatḥ al-Qadīr)
1. Ilmu adalah Jalan Menuju Surga
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim no. 2699)
Ibnu Rajab rahimahullah menjelaskan bahwa makna “jalan” dalam hadits ini mencakup jalan secara fisik (berangkat ke majelis ilmu), maupun maknawi (duduk membaca, menulis, merenungkan).
Ilmu adalah jalan menuju amal yang benar; karena tidak ada ibadah yang diterima kecuali dengan ilmu.
Contoh aplikatif:
- Seorang Muslim yang mempelajari fiqh akan mampu membedakan antara transaksi yang halal dan haram.
- Orang yang mempelajari akidah salaf akan selamat dari penyimpangan dalam tauhid.
2. Ilmu Lebih Utama dari Ibadah Sunnah
Imam Syafi'i rahimahullah berkata:
طَلَبُ الْعِلْمِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ النَّافِلَةِ
"Menuntut ilmu lebih utama daripada shalat sunnah." (Al-Majmū’ Syarh al-Muhadzdzab, 1/38)
Mengapa demikian? Karena ilmu membimbing ibadah. Tanpa ilmu, ibadah bisa tertolak. Inilah sebab mengapa para ulama lebih memilih mengajar atau belajar dibanding memperbanyak ibadah malam secara sendirian.
Imam Ahmad rahimahullah pernah ditanya:
“Mana yang lebih engkau sukai, shalat malam atau menulis ilmu?”
Beliau menjawab: “Menulis ilmu.” (Thabaqat al-Hanabilah, 1/185)
3. Ilmu Adalah Warisan Para Nabi
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ، وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا، إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar maupun dirham. Akan tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. Abu Dawud no. 3641, sahih)
Ilmu yang diwariskan para Nabi bukan hanya hafalan, tetapi pemahaman terhadap wahyu. Orang yang mempelajari ilmu agama telah mengambil bagian dari warisan kenabian—kedudukan paling mulia di sisi Allah.
Imam Ibn Qayyim rahimahullah berkata:
"Kebutuhan manusia kepada ilmu lebih besar daripada kebutuhan mereka kepada makanan dan minuman." (Miftāḥ Dār as-Sa’ādah, 1/76)
Baca juga Nilai Hakiki Manusia dalam Pandangan Islam: Pelajaran dari Ibnu Rajab رحمه الله
4. Ilmu Adalah Penentu Kebenaran Amal
Allah ﷻ berfirman:
هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَۗ
"Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" (QS. Az-Zumar: 9)
Ayat ini menjadi dalil bahwa orang yang berilmu memiliki derajat yang tidak bisa disamakan dengan orang yang bodoh. Bahkan dalam urusan ibadah, amal tanpa ilmu bisa menyesatkan. Tanpa ilmu, seseorang bisa mengira bahwa amalan bid'ah adalah ibadah, dan yang haram sebagai halal. Maka wajib mendahulukan ilmu sebelum beramal.
Contoh aplikatif:
- Tanpa ilmu, seseorang bisa berdoa kepada wali dan menganggapnya ibadah.
- Seseorang bisa menganggap riba sebagai jual beli karena tidak memahami ilmunya.
5. Menuntut Ilmu adalah Jihad
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
الجهاد بالعلم والبيان مقدم على الجهاد بالسيف والسنان
"Jihad dengan ilmu dan penjelasan adalah lebih utama daripada jihad dengan pedang dan tombak." (Majmū’ al-Fatāwā, 10/40)
Menuntut ilmu termasuk jihad yang lebih berat dan lebih luas dampaknya, karena dengan ilmu seseorang akan membela kebenaran, membantah kebatilan, serta menjaga kemurnian Islam dari penyimpangan.
6. Malaikat Membentangkan Sayapnya bagi Penuntut Ilmu
Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
وَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ
“Sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya bagi penuntut ilmu karena ridha dengan apa yang ia lakukan.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Albani)
Keutamaan ini menunjukkan bahwa menuntut ilmu adalah amal yang mendapat dukungan dari para malaikat dan mendatangkan keberkahan dalam hidup.
Bagaimana Cara Menuntut Ilmu yang Benar?
Agar ilmu yang diperoleh benar-benar bermanfaat dan membawa keberkahan, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan:
- Niat yang Ikhlas – Menuntut ilmu harus dilakukan karena Allah, bukan untuk kesombongan atau duniawi.
- Mengamalkan Ilmu – Ilmu yang tidak diamalkan tidak akan memberikan manfaat sejati.
- Belajar dari Sumber yang Shahih – Mengambil ilmu dari ulama dan kitab-kitab terpercaya.
- Bersikap Tawadhu’ – Tidak sombong dengan ilmu yang dimiliki dan terus belajar.
- Mengajarkan Ilmu kepada Orang Lain – Ilmu akan semakin berkembang jika dibagikan.
Jangan Meremehkan Waktu Belajar
Setiap detik yang dihabiskan untuk menuntut ilmu adalah bekal akhirat. Karena itulah para ulama seperti Imam al-Bukhari, Imam Ahmad, dan lainnya menghabiskan seluruh hidupnya untuk ilmu.
Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata:
ما بعد الفرائض أفضل من طلب العلم
“Tidak ada amalan yang lebih utama setelah kewajiban, selain menuntut ilmu.” (Jami’ Bayan al-‘Ilm, 1/55)
📌 Ringkasan
| Keutamaan Ilmu | Penjelasan Singkat |
|---|---|
| Jalan Surga | Sebagaimana hadits sahih Muslim |
| Lebih utama dari ibadah sunnah | Karena membimbing ibadah |
| Warisan Nabi | Ilmu adalah pusaka syariat |
| Penentu amal yang benar | Tanpa ilmu, amal bisa tertolak |
| Jihad yang agung | Membela Islam dengan hujjah |
Kesimpulan
Menuntut ilmu dalam Islam memiliki banyak keutamaan, mulai dari menjadi jalan menuju surga, mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah, hingga mendapatkan keberkahan dari malaikat. Oleh karena itu, setiap Muslim hendaknya bersemangat dalam mencari ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu dunia yang bermanfaat. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang diberikan ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan dalam mengamalkannya.
“Ya Allah, tambahkanlah ilmu kepada kami dan berikanlah kami pemahaman yang benar dalam agama-Mu.”
Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.

Jazaakumullah khaiyran
BalasHapus