Hukum dan Tata Cara Shalat Idul Fitri

Tuntunan Shalat Ied

Shalat Idul Fitri merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Shalat ini menjadi simbol kemenangan bagi kaum Muslimin setelah menjalani ibadah puasa Ramadhan. Rasulullah ﷺ telah memberikan tuntunan mengenai tata cara pelaksanaan shalat Id yang sesuai sunnah. Artikel ini akan membahas hukum shalat Id, tata cara pelaksanaannya, serta hukum menghadirkan anak-anak dan wanita dalam shalat Id.

Hukum Shalat Idul Fitri

Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum shalat Idul Fitri:

1. Wajib (Fardu ‘Ain) – Pendapat Imam Abu Hanifah, berdalil dengan perintah Rasulullah ﷺ kepada seluruh kaum Muslimin untuk menghadirinya.

2. Fardu Kifayah – Pendapat sebagian ulama yang menyatakan bahwa jika sudah ada yang melaksanakan, maka gugur kewajiban bagi yang lain.

3. Sunnah Muakkadah (sunnah yang sangat ditekankan) – Pendapat Imam Malik, Asy-Syafi’i, dan Ahmad. Pendapat ini lebih kuat berdasarkan riwayat bahwa Rasulullah ﷺ dan para sahabat senantiasa melaksanakannya.

Tata Cara Shalat Idul Fitri

Berikut adalah tata cara shalat Idul Fitri berdasarkan sunnah Rasulullah ﷺ:

1. Dilaksanakan di tanah lapang

  • Rasulullah ﷺ lebih sering melaksanakan shalat Id di lapangan terbuka dibandingkan di masjid, kecuali jika ada uzur.

2. Tanpa Adzan dan Iqamah

  • Dari Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu: "Aku pernah shalat Id bersama Nabi ﷺ lebih dari sekali atau dua kali tanpa adzan dan iqamah." (HR. Muslim)

3. Shalat Dua Rakaat


Rakaat pertama:

  • Takbiratul ihram.
  • 7 kali takbir tambahan sebelum membaca Al-Fatihah.
  • Membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya (disunnahkan membaca Al-A’la atau Qaf).
  • Rukuk, sujud, dan duduk sebagaimana shalat biasa.

Rakaat kedua:

  • 5 kali takbir tambahan sebelum membaca Al-Fatihah.
  • Membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya (disunnahkan membaca Al-Ghashiyah atau Al-Qamar).
  • Rukuk, sujud, dan tahiyyat akhir.

4. Khutbah Setelah Shalat

  • Khutbah shalat Id dilakukan setelah shalat, berbeda dengan khutbah Jumat.
  • Umat Muslim dianjurkan untuk mendengarkan khutbah, namun tidak diwajibkan.

 Baca Juga Amal Saleh: Antara Keikhlasan dan Ittiba’ Sunnah

Hukum Menghadirkan Anak-Anak dan Wanita dalam Shalat Id

Islam menganjurkan seluruh kaum Muslimin untuk menghadiri shalat Id, termasuk wanita dan anak-anak.

1. Wanita Dianjurkan Hadir, Termasuk yang Sedang Haid


Ummu ‘Atiyyah radhiyallahu ‘anha berkata: "Rasulullah ﷺ memerintahkan kami untuk keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, termasuk wanita yang haid dan gadis-gadis pingitan. Mereka ikut menyaksikan kebaikan dan doa kaum Muslimin, tetapi wanita haid menjauhi tempat shalat." (HR. Bukhari & Muslim)

2. Anak-Anak Boleh Dihadirkan

  • Tidak ada larangan membawa anak-anak ke tempat shalat Id.
  • Namun, orang tua perlu mengawasi agar mereka tidak mengganggu kekhusyukan shalat.

Kesimpulan

Shalat Idul Fitri adalah sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan. Tata caranya terdiri dari dua rakaat dengan takbir tambahan, diikuti khutbah setelah shalat. Islam juga menganjurkan wanita dan anak-anak untuk menghadiri shalat Id agar merasakan kebersamaan dalam syiar Islam.

Abu Muslim Ahmad

“Sederhana dalam (menjalankan) As-Sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam (melakukan) bid’ah.” Al-Ibanah 1/320 no. 161

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال